Tari Pendet merupakan salah satu tarian tradisional Bali yang memiliki ciri khas gerakan yang lemah gemulai dan penuh makna. Tarian ini biasanya dibawakan oleh sekelompok wanita Bali yang mengenakan pakaian adat dengan aksesoris tari yang indah.
Sebagai tarian penyambutan, Tari Pendet dipentaskan ketika ada acara-acara adat di Bali, seperti upacara keagamaan, pernikahan, atau festival kesenian. Dalam tarian ini, penari membawa bokor kecil yang diisi dengan bunga dan dupa yang diharumkan.
Gerakan-gerakan Tari Pendet menggambarkan keindahan dan kesucian Bali, serta mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan kepada para dewa dan leluhur. Tarian ini menjadi salah satu daya tarik wisata Bali yang sangat populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sejarah Tari Pendet

Sejarah Tari Pendet bermula pada tahun 1950-an di desa Bedulu, Bali. Tarian ini diciptakan oleh seorang seniman Bali bernama I Wayan Rindi, sebagai wujud penghormatan dan rasa syukur kepada para dewa dan leluhur.
Pada awalnya, Tari Pendet hanya ditampilkan dalam acara keagamaan sebagai tarian penyambutan bagi para dewa yang turun ke bumi.
Namun, seiring dengan perkembangan waktu, Tari Pendet mulai dijadikan sebagai tarian penyambutan tamu-tamu penting, seperti para tamu negara dan wisatawan yang datang ke Bali.
Tari Pendet semakin populer dan tersebar ke berbagai wilayah Bali pada tahun 1960-an, ketika sebuah film dokumenter tentang Bali menampilkan tarian ini.
Sejak saat itu, Tari Pendet menjadi tarian yang sangat dikenal dan sering dipentaskan dalam berbagai acara, baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, pada tahun 2006, Tari Pendet mengalami kontroversi ketika sebuah iklan televisi memperlihatkan penari wanita yang mengenakan pakaian modern sedang menari Tari Pendet.
Hal ini memicu kecaman dari masyarakat Bali yang merasa bahwa Tari Pendet adalah tarian sakral dan tidak seharusnya dijadikan sebagai bagian dari iklan komersial.
Kontroversi ini memicu gerakan untuk memperjuangkan hak kekayaan intelektual Tari Pendet sebagai warisan budaya Bali yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Asal Usul Tari Pendet

Asal usul Tari Pendet tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan asal mula tarian ini.
Salah satu teori mengatakan bahwa Tari Pendet berasal dari tarian sakral Bali kuno yang digunakan dalam upacara keagamaan Hindu. Tarian ini awalnya dipentaskan oleh para pendeta dalam ritual persembahan kepada para dewa dan leluhur.
Teori lain mengatakan bahwa Tari Pendet berasal dari tarian kembang desa, yaitu tarian yang dibawakan oleh masyarakat desa sebagai rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Tarian ini kemudian dikembangkan menjadi Tari Pendet yang dijadikan sebagai tarian penyambutan tamu-tamu penting.
Meskipun asal usul Tari Pendet masih menjadi misteri, namun yang pasti tarian ini telah menjadi bagian dari kebudayaan Bali yang kaya dan terkenal di seluruh dunia.
Tari Pendet tidak hanya sekedar tarian penyambutan, tetapi juga menjadi simbol keindahan, kesucian, dan keharmonisan budaya Bali yang unik dan kaya.
Baca Juga :
Tari Kecak Bali: Asal-usul, Sejarah, Makna dan Gerakan
Tari Rejang Bali : Sejarah, Asal Usul, Makna dan Gerakan
Tari Joged Bumbung : Sejarah, Asal, Makna dan Gerakan
Tari Panyembrama : Sejarah, Asal, Makna dan Gerakan
Tari Telek Bali : Sejarah, Asal, Makna dan Gerakan
Tari Cendrawasih Bali : Sejarah, Asal, Makna dan Gerakan
Perkembangan Tari Pendet

Perkembangan Tari Pendet terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Tari Pendet awalnya hanya ditampilkan dalam acara keagamaan dan upacara adat di Bali.
Namun, sejak menjadi populer pada tahun 1960-an, Tari Pendet mulai dijadikan sebagai tarian penyambutan tamu-tamu penting dan dipentaskan dalam berbagai acara kebudayaan dan pariwisata di Bali.
Pada awalnya, Tari Pendet dibawakan oleh sekelompok wanita Bali yang mengenakan pakaian adat dan membawa bokor kecil yang diisi dengan bunga dan dupa. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, Tari Pendet mengalami perubahan kostum dan properti yang digunakan.
Kini, penari Tari Pendet menggunakan pakaian yang lebih modern dan sederhana, namun tetap mempertahankan gerakan yang lemah gemulai dan makna yang dalam.
Tari Pendet juga mengalami perubahan dalam penampilan. Tari Pendet kini dapat ditampilkan oleh penari wanita maupun pria, bahkan bisa diubah menjadi tarian kreasi baru yang lebih modern.
Di beberapa tempat di Bali, Tari Pendet telah dimodifikasi menjadi tarian kolaborasi dengan musik dan tarian dari budaya lainnya.
Perkembangan Tari Pendet tidak hanya terjadi di Bali, tetapi juga di luar negeri. Tari Pendet telah menyebar ke berbagai belahan dunia sebagai bagian dari promosi kebudayaan Indonesia.
Tari Pendet juga sering ditampilkan dalam acara-acara internasional, seperti Festival Kesenian Bali dan acara wisata budaya di berbagai negara.
Dengan begitu, perkembangan Tari Pendet menjadi salah satu bukti bahwa kebudayaan Bali terus hidup dan berkembang seiring dengan perubahan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang diwariskan dari leluhur.
Makna Tari Pendet
Tari Pendet memiliki makna yang sangat dalam dan sakral bagi masyarakat Bali. Tari ini awalnya dipentaskan sebagai bentuk penghormatan dan persembahan kepada para dewa dan leluhur.
Tari Pendet memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Bali, karena dianggap sebagai tarian penyucian dan pembersihan diri dari segala dosa dan kesalahan.
Gerakan lemah gemulai dan anggun yang ditampilkan oleh para penari Tari Pendet melambangkan kelembutan dan kerendahan hati, sementara bunga dan dupa yang dibawa oleh penari melambangkan persembahan dan doa kepada para dewa.
Tarian ini juga dianggap sebagai simbol keharmonisan dan keindahan budaya Bali yang unik.
Selain itu, Tari Pendet juga memiliki makna sebagai bentuk penyatuan dan persatuan antar masyarakat Bali. Tari Pendet sering dibawakan dalam acara kebudayaan dan upacara adat sebagai sarana untuk mempererat ikatan sosial dan kebersamaan masyarakat Bali.
Dalam perkembangannya, Tari Pendet juga memiliki makna sebagai bentuk pelestarian kebudayaan Bali. Tarian ini menjadi salah satu warisan budaya Bali yang perlu dilestarikan dan dijaga keaslian dan keasliannya agar dapat terus diteruskan kepada generasi mendatang.
Secara keseluruhan, Tari Pendet memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Bali sebagai bentuk penghormatan, penyucian, persatuan, keindahan dan kebersamaan dalam budaya Bali.
Simbolisme Tari Pendet
Tari Pendet memiliki banyak simbolisme yang terkait dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Bali. Beberapa simbolisme yang terkandung dalam Tari Pendet adalah sebagai berikut:
1. Bunga
Bunga yang dibawa oleh para penari Tari Pendet melambangkan persembahan dan doa kepada para dewa. Bunga juga melambangkan keindahan dan kesucian, serta memberikan semangat kehidupan dan kebersamaan antar-manusia.
2. Dupa
Dupa yang dibakar oleh para penari Tari Pendet melambangkan penyucian dan pemurnian diri, serta sebagai upaya untuk menghilangkan segala dosa dan kesalahan.
3. Gerakan lemah gemulai
Gerakan lemah gemulai dan anggun yang ditampilkan oleh para penari Tari Pendet melambangkan kelembutan dan kerendahan hati, serta sebagai upaya untuk menghilangkan rasa egois dan keangkuhan.
4. Kostum
Kostum yang dikenakan oleh penari Tari Pendet juga memiliki simbolisme tertentu, seperti kain sarung yang melambangkan kesederhanaan, serta kain kembang yang melambangkan keindahan dan kesucian.
5. Musik
Musik yang digunakan dalam Tari Pendet, seperti gamelan Bali, juga memiliki simbolisme tertentu. Gamelan Bali digunakan sebagai pengiring Tari Pendet karena dianggap memiliki kekuatan spiritual yang dapat membantu dalam proses penyucian dan pembersihan diri.
6. Keterikatan Sosial
Tari Pendet juga melambangkan keterikatan sosial dan persatuan antar-masyarakat Bali, karena tarian ini sering ditampilkan dalam acara kebudayaan dan upacara adat sebagai sarana untuk mempererat ikatan sosial dan kebersamaan masyarakat Bali.
Secara keseluruhan, Tari Pendet memiliki banyak simbolisme yang terkait dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Bali, yang melambangkan keindahan, kesucian, kelembutan, dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat Bali.
Kostum Tari Pendet
Kostum yang dikenakan oleh para penari Tari Pendet memiliki ciri khas dan keunikan yang sangat kental dengan budaya Bali. Kostum yang dikenakan para penari Tari Pendet adalah sebagai berikut:
1. Kebaya
Para penari Tari Pendet menggunakan kebaya dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Kebaya tersebut terbuat dari bahan katun atau sutra dengan motif bunga-bunga atau hiasan yang rumit.
2. Selendang
Selendang yang dikenakan oleh para penari Tari Pendet biasanya berwarna putih atau hitam dan terbuat dari bahan sutra atau katun. Selendang tersebut digunakan sebagai hiasan di bahu atau pinggang penari.
3. Kain Sarung
Kain sarung yang digunakan oleh penari Tari Pendet biasanya berwarna-warna cerah dan dikenakan di bagian bawah. Kain sarung tersebut terbuat dari bahan katun dengan motif hiasan atau pola-pola khas Bali.
4. Hiasan Kepala
Para penari Tari Pendet juga menggunakan hiasan kepala yang terbuat dari daun kelapa atau kain berwarna-warni. Hiasan kepala tersebut melambangkan keindahan dan kesucian.
5. Perhiasan
Para penari Tari Pendet juga mengenakan perhiasan seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang terbuat dari emas atau perak. Perhiasan tersebut dipakai sebagai hiasan tambahan yang memberikan kesan indah dan elegan.
Kostum Tari Pendet menggambarkan keindahan dan keunikan budaya Bali yang sangat kental. Dalam tarian ini, kostum digunakan sebagai sarana untuk memperkuat pesan dan makna yang ingin disampaikan, yaitu sebagai bentuk penghormatan dan persembahan kepada para dewa dan leluhur.
Aksesoris Tari Pendet
Selain kostum yang sudah dijelaskan sebelumnya, aksesori atau hiasan yang digunakan dalam Tari Pendet juga memegang peran penting dalam menambah keindahan dan keunikan tarian ini.
Berikut adalah beberapa aksesori yang sering digunakan dalam Tari Pendet:
1. Bunga
Bunga adalah aksesori yang paling khas dan sering digunakan dalam Tari Pendet. Bunga-bunga yang dipilih biasanya adalah bunga-bunga segar seperti mawar, cempaka, dan melati, yang dipakai sebagai bunga tangan oleh para penari.
2. Nampan
Nampan berisi bunga-bunga segar juga sering digunakan sebagai aksesori dalam Tari Pendet. Nampan tersebut dipakai oleh para penari sebagai alat untuk membawa dan menari dengan gerakan lembut dan gemulai.
3. Kipas
Kipas tradisional Bali juga sering digunakan sebagai aksesori dalam Tari Pendet. Kipas tersebut digunakan sebagai alat untuk membantu gerakan tangan dan juga sebagai alat untuk memberikan sentuhan angin segar dan membuat tarian semakin indah dipandang.
4. Payung
Payung tradisional Bali juga sering digunakan sebagai aksesori dalam Tari Pendet. Payung tersebut digunakan sebagai properti dalam tarian dan juga sebagai alat untuk memberikan sentuhan dramatis pada penampilan para penari.
5. Topeng
Topeng tradisional Bali juga kadang-kadang digunakan sebagai aksesori dalam Tari Pendet. Topeng tersebut dipakai oleh penari sebagai bentuk perwakilan roh atau dewa yang disembah dan dihormati oleh masyarakat Bali.
Aksesori dalam Tari Pendet memiliki peran yang sangat penting dalam menambah keindahan dan keunikan tarian ini.
Dalam penggunaannya, aksesori tersebut selalu dikombinasikan dengan gerakan tari yang lemah gemulai dan anggun, sehingga memberikan kesan yang begitu indah dan sarat dengan nilai budaya dan spiritual masyarakat Bali.
Musik dan Instrumen dalam Tari Pendet
Musik dan instrumen dalam Tari Pendet memegang peran yang sangat penting, karena mereka membantu menentukan irama dan gerakan tarian.
Musik yang digunakan dalam Tari Pendet biasanya terdiri dari alat musik tradisional Bali, seperti:
- Gamelan: Gamelan adalah alat musik tradisional Bali yang terdiri dari serangkaian instrumen seperti gongs, kendang, dan suling. Gamelan biasanya dimainkan oleh sekelompok pemain musik yang terdiri dari pria dan wanita.
- Reyong: Reyong adalah alat musik tradisional Bali yang terbuat dari logam. Alat ini terdiri dari sejumlah besar gong kecil yang diletakkan di atas rangka bambu.
- Gong: Gong adalah alat musik yang terbuat dari logam dan biasanya digunakan untuk memulai atau mengakhiri tarian.
- Suling: Suling adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu. Suling biasanya dimainkan oleh pemain musik yang terpisah dari pemain gamelan.
- Gender: Gender adalah alat musik yang terbuat dari logam dan dimainkan dengan memukulnya dengan pemukul yang disebut pelatuk. Gender biasanya dimainkan oleh seorang pemain wanita.
Dalam Tari Pendet, irama musik yang dimainkan biasanya sangat lembut dan santai. Irama ini dirancang untuk menciptakan suasana yang tenang dan damai sehingga penonton dapat merasakan keindahan dan kedamaian dari budaya Bali.
Gerakan tarian juga biasanya disesuaikan dengan irama musik, sehingga menciptakan kesan yang harmonis antara gerakan, musik, dan pesan budaya yang ingin disampaikan.
Akhir Kata
Secara keseluruhan, Tari Pendet Bali merupakan sebuah tarian tradisional yang sarat dengan nilai budaya dan spiritual masyarakat Bali.
Dari sejarah, asal usul, perkembangan, makna, simbolisme, kostum, aksesori, hingga musik dan instrumen yang digunakan dalam tarian ini, semuanya memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang menjadikan Tari Pendet sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan diapresiasi oleh generasi selanjutnya.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan tentang Tari Pendet Bali beserta jawabannya:
- Apa itu Tari Pendet Bali?
Tari Pendet Bali adalah sebuah tarian tradisional dari Bali yang berasal dari daerah Desa Sanggar, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Tarian ini dikenal sebagai tarian penyambutan dan dianggap sebagai salah satu tarian paling sakral di Bali.
- Bagaimana gerakan Tari Pendet?
Gerakan Tari Pendet melibatkan gerakan-gerakan yang halus dan lembut, yang mencerminkan keindahan, kelembutan, dan keramahan masyarakat Bali. Gerakan-gerakan ini biasanya dilakukan secara bergantian antara para penari, yang menggunakan gerakan tangan dan kaki yang lemah lembut dan serasi.
- Apa makna dari Tari Pendet?
Makna dari Tari Pendet adalah sebagai tarian penyambutan yang dipercayai mampu membawa kebaikan dan keberkahan kepada orang-orang yang hadir dalam acara tersebut. Tarian ini juga dianggap sebagai simbol kebersamaan, persaudaraan, dan persatuan dalam masyarakat Bali.
- Apa saja aksesori yang digunakan dalam Tari Pendet?
Aksesori yang digunakan dalam Tari Pendet antara lain sanggah atau bokor, yaitu wadah dari anyaman bambu yang diisi dengan bunga-bunga yang indah dan segar, serta kipas yang digunakan oleh para penari untuk menambah gerakan dan keindahan tarian.
- Bagaimana kostum yang digunakan dalam Tari Pendet?
Kostum yang digunakan dalam Tari Pendet terdiri dari kain sarung Bali, kain batik atau songket Bali, serta kain kamben atau selendang. Para penari juga mengenakan hiasan kepala, kalung, gelang, dan anting-anting yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bunga, daun, dan mutiara.
- Bagaimana musik yang digunakan dalam Tari Pendet?
Musik yang digunakan dalam Tari Pendet biasanya terdiri dari alat musik tradisional Bali seperti gamelan, reyong, gong, suling, dan gender. Musik yang dimainkan memiliki irama yang lembut dan santai, yang dirancang untuk menciptakan suasana yang tenang dan damai.
- Apa saja nilai budaya yang terkandung dalam Tari Pendet?
Tari Pendet mengandung banyak nilai budaya seperti rasa syukur dan penghormatan kepada dewa-dewi Hindu, kerukunan antara umat beragama, kepedulian terhadap alam dan lingkungan, serta nilai-nilai persaudaraan, persatuan, dan kebersamaan dalam masyarakat Bali.